Menikah Muda : Solusi Pergaulan Masa Kini?

Tulisan ini saya buat sebagai tanggapan bagi pemateri dalam acara bedah buku : Gaul Gaya Rasul, 5 Mei 2007 yang diadakan oleh BEM Farmasi Unhas. Selama paparan bedah buku, saya setuju dengan pendapat beliau. Yang menjadi sumber kekecewaan saya adalah ketika door prize akan dibagikan, moderator memberi kesempatan bagi pemateri untuk bertanya pada peserta. Pertanyaan pemateri seperti ini : " Apa solusi bagi pergaulan masa kini?"

Dengan pedenya, saya mengangkat tangan untuk menjawab. Saya jawab : "Hitam adalah hitam, putih adalah putih, tidak ada daerah abu-abu dalam sistem pergaulan Islam. Maka solusinya adalah terapkan pergaulan sesuai syariat. Pemateri pun balik bertanya : "Ada yang tidak setuju?". Salah seorang peserta mengangkat tangan, kemudian menjawab : "Menikah muda!". Pemateri pun langsung mengiyakan. "Betul, solusinya dalah menikah muda."

Saya terlongo. Menikah muda adalah solusi bagi sistem pergaulan sekarang?

Menurut saya, masalah pergaulan tidak hanya berkutat pada masalah pacaran [hal itu yang mungkin menjadi alasan bagi pemateri. Wallahu a'lam]. Masalahnya adalah pergaulan yang bercampur baur. Bukan hanya saat pacaran. Memangnya pergaulan hanya pacaran? Interaksi di pasar, kampus, mal, dll bukankah itu adalah pergaulan juga? Bahkan interaksi dalam dunia dakwah adalah sebuah pergaulan juga?

Iseng-iseng saya buka google. Dapat artikel di syariah online tentang menikah muda.
===========================================================================
Menikah memang dianjurkan dalam Islam terutama mereka yang masih muda usia. Rasulullah SAW bersabda,"Wahai para pemuda, siapa diantara kalian yang telah mampu, maka menikahlah . . ".

Namun bila belum mampu baik secara finansial maupun juga dari segi-segi yang lain, maka menikah bukan merupakan solusi yang terbaik. Karena anda harus menambah beban kehidupan yang lebih banyak. Karena pernikahan itu tidak lain adalah tanggung-jawab.

Karena itu sikap tawazun adalah lebih utama. Memang banyak sekali orang yang menganjurkan menikah dini dengan disertai dengan beragam dalil serta contoh. Untuk beberapa kasus dan kondisi, bisa saja menjadi solusi tepat, tetapi bukan berarti menikah dini menjadi satu-satunya solusi tetap. Bahkan bila salah perhitungan, bukan solusi yang didapat melainkan masalah baru.

Karena itu Rasulullah SAW pun menganjurkan para pemuda untuk menikah dengan terlebih menyebutkan bila sudah mampu dan siap. Hadits itupun juga menjelaskan bagaiman bila belum siap, yaitu disunnahkan untuk berpuasa.

Artinya, menikah muda memang sebuah solusi pada suatu kasus tapi bukan berarti berlaku pada semua kasus. Ada kondisi tertentu dimana seseorangmemang belum siap untuk pernikahn, karena itu ada solusi lain yang ditawarkan dalam hadits itu.

Jadi silahkan anda pertimbangkan masak-masak dan minta juga penilaian orang-oang yang telah menikah, pikirkan susah dan senangnya, terutama juga restu dari oang tua yang tentunya punya sekian banyak harapan. Bila ternyata semua memberi lampu hijau dan anda yakin dengan kemampuan anda, maka bismillah, segera menikah.

Sebaliknya, bila tentangan dan tantangannya jauh lebih banyak, maka berpikir dua tiga kali lebih bijaksana ketimbang sekedar memaksakan kehendak.
====================================================================

Tuh kan? Menikah muda bukan sebuah solusi fundamental. Lagian, bagaimana dengan kasus interaksi di tempat umum? Interaksi antara lawan jenis di sebuah forum misalnya. Tragedi dangdutan [baca postingan sebelumnya :)] sudah menjadi sebuah pelajaran pahit, bagaimana jika sistem pergaulan yang diterapkan bukan atas dasar pertimbangan syariat. Apa menikah muda? Gak kan? Ya, pastinya terapkan sistem pergaulan yang sesuai syariat. Toh menikah muda juga adalah sebuah bagian kecil dari sistem pergaulan syariat [saya tidak sepakat dengan istilah menikah muda. menurut saya yg tepat adalah menyegerakan menikah. gak ada larangan kan bagi yang tua untuk menikah? :)]. Yang paling penting adalah solusi fundamental! Bukan solusi parsial yang tambal sulam.

Untuk hal ini, saya setuju dengan pemateri pertama. Pemateri pertama menyebutkan, " syariat diturunkan untuk memperbaiki kondisi. bukan menyesuaikan diri dengan kondisi".

Wallahu a'lam

PS : saya protes bukan karena saya gak dapat door prize nya! :)

0 Response to "Menikah Muda : Solusi Pergaulan Masa Kini?"

Post a Comment

Komentar, Bukan Spam ;)