Celaka!

Ampun,..! Kenapa blogku jadi kacau begini? Waaa T_T hancur sudah template lamaku.
A new look but a worst blog ever. I guess so.

Oiyy.. bloggerBeta kok jadinya gini?
Hiks
*mengenang template lama*

Is.She.Your.Future?

*catatan untuk akhwat buaya laut dari ikhwan buaya darat*

Ngobrolin soal akhwat nggak bisa lepas dari sikap, karakter, dan aktivitas dakwahnya yang dengan mudah tercium oleh ikhwan. Ada yang lincah kayak bola bekel, ada yang rame mirip Nirina Zubir, ada yang aktif banget sampe nggak terlalu mikirin penampilan yang seadanya, dan lain sebagainya. Pokoknya mah bervariasi banget deh. Tapi, seperti apa sih akhwat yang disukai ikhwan?

Seorang teman dari negeri jiran, Hadi, via FS (Friendster)-nya ngasih komentar: “..perempuan yang aku suka adalah sejuk mata memandang dek terlihat keluhuran akhlaknya menjadi sumber ketenangan jiwa bila hati bergelora”. Kalo menurut ‘penkhianatyangtelahmusnah (pytm)’ dalam YM(Yahoo Messenger)-nya, “yang jelas ngaji. Masalah pendiem, kalem, jaim, rame itu mah selera. Rame asyik dibawa ngobrol. Kalem asik kayak punya bidadari yang bisa diapain. Hahaha…” Lain lagi pendapat Zubair, mahasiswa ITB (Kimia) 2002, akhwat yang disukainya adalah yang….”Pandai berkomunikasi dalam bentuk verbal, sehingga dengan modal dasar ini mudah-mudahan setiap masalah yang ada mampu dikomunikasikan dan diselesaikan dengan kepala dingin, bahkan jadi modal yg sangat cukup untuk dakwah”.Gimana dengan akhwat yang agak agre. Maksute, akhwat yang punya inisiatif berjuang setengah hidup nyari info tentang ikhwan idamannya. Walau diam-diam, tapi aktif tanya sana-sini-situ. Mungkin udah ngebet kali ye ama ikhwan incarannya en takut keburu dicantol ama yang laen. Hehehe….‘pytm’ dan ‘javanehese2000’ bilang saat chatting, akhwat agre bukan tipe yang disukainya. Lantaran khawatir timbul fitnah bin gosip yang nggak bisa dipertanggungjawabkan. Mereka lebih suka yang kalem. Akhwat banget, gitu lho. Rada pendiem en bisa jaim di tempat umum. Mungkin tipe-tipe akhwat yang nunggu diajuin proposal ama ikhwan gitu deh. Kayak mo tujuh belasan pake ngajuin proposal? Hihihi…Tapi bagi Zubair, akhwat agre adalah tipe kesukaannya. “…karena kalo orangnya terlalu pendiem, kita nggak tau secara persis keadaan dia kayak gimana, kalo agresif alias ekspresif kan enak tuh, kalo ada masalah ketahuan jadi mungkin kita bisa bantu tolong.” Dengan kata lain, doi nggak gitu nyetel ama akhwat yang kalem, “... soalnya kalo yang kalem susah ditebak isi hatinya”.Oh ya, untuk tipe agresif meski nggak umum di kalangan akhwat, bukan berarti ‘cela’ lho. Karena Siti Khadijah pun termasuk yang ‘agresif’ hingga berani menawarkan diri kepada Muhammad bin Abdullah setelah terpikat oleh sifat dan karakter beliau.Oke deh sobat, itu segelintir komentar temen-temen ikhwan tentang tipe akhwat yang disukainya. Yang pasti, mau yang agre ataupun kalem, semuanya sama baiknya selama sholehah. Tinggal pandai-pandainya kita aja mensikapinya. Dan yang nggak kalah pentingnya, akhwat yang bersangkutan suka juga ama kita. Biar nggak bertepuk sebelah tangan. Huehehe...

Sobat, dari komentar ikhwan-ikhwan yang kena todong STUDIA pas ditanya soal akhwat idaman, mereka nangkepnya lagi ditanya soal sosok yang bakal jadi istrinya. Geer banget kan? Tapi wajar aja sih kalo kegeeran, itu kan gejala normal seorang jomblo. Padahal untuk calon istri, mungkin lebih khusus lagi kriterianya. Kayak gimana sih? Menurut Anas, “Tipe yang Anas suka..tipe yang memang benar-benar pantas jadi istri. Simpel kan? Dia harus bisa jadi benteng pertama dari sisi apapun bagi anak-anaknya..karena (mungkin) tugas suami adalah mencari nafkah (cenderung keluar)..”Kalo pendapat Zubair, “...Sopan, cukup ekspresif, pandai komunikasi, wajah lumayan cantik, kulitnya putih kalo bisa enn sabar. Bahkan kalo ada sih yang ilmu keislamannya baik + akhlaknya baik, jadi bisa ngingetin kita kalo salah...”Namun kini, kondisi yang meminta kehadiran wanita di dunia kerja tak bisa dihindari. Ada aja akhwat yang sudah kerja di kantoran, menjadi buruh pabrik, atau pengen kerja meski udah merit. Gimana dengan akhwat model gini?Kalo buat pytm, “..pengennyah sih punya istri tuh di rumah ajah. Meski bisa dongkrak ekonomi dalam negeri, tapi tetep ajah amanah di rumah lebih gede. Boleh kerja tapi di sekitar rumah. Ga boleh jauh. Trus yang ringan. Jadi guru TK ato apalah...” Sobat, sosok FBI alias female bidikan ikhwan sepertinya nggak harus punya kelebihan secara fisik, status sosial, suku, status pendidikan, atau dandanan. But, nggak berarti cuek banget, hanya saja bukan prioritas. Itu aja kok. Nggak lebih.

Bagi bagi seorang ikhwan, mikir-mikir dulu kalo mau menominasikan lawan jenis yang cuma punya kelebihan di penampilan fisik sebagai idaman. Apa pasal?Pertama, penampilan fisik itu sifatnya sementara. Bakal habis bin pudar dimakan usia atau bisa rusak karena musibah. Kalo kita matok rasa suka bin cinta cuma lantaran fisik, siap-siap aja kehilangan keindahan yang memikat kita itu. Nggak bener-bener cinta tuh kayaknya. Kedua, lawan jenis yang diidamkan bukan cuma untuk mengisi ruang khayal semata, jadi bahan gosipan di antara teman, atau buat nemenin ke kondangan. Lebih dari itu, akhwat idaman berarti seseorang yang ditargetkan untuk menjadi istri, ibu dari anak-anak, mitra dakwah, sekaligus seorang sahabat dekat yang mengingatkan kala khilaf dan memompa semangat kita saat dirundung musibah. Semua peran itu dilahirkan dari pemahaman Islam dan kedewasaan dalam bersikap pada diri seorang akhwat, bukan dari penampilan fisik. Catet tuh!Kondisi ini mengingatkan kita pada sebuah hadits: “Tiga kunci kebahagiaan seorang laki-laki adalah istri shalilah yang jika dipandang membuatmu semakin sayang dan jika kamu pergi membuatmu merasa aman, dia bisa menjaga kehormatanmu, dirinya, dan hartamu; kendaraan yang baik yang bisa mengantar ke mana kamu pergi; dan rumah yang damai yang penuh kasih sayang.” (M. Fauzhil Adhim, ‘Kupinang Engkau dengan Hamdallah’).

Nah sobat, sepertinya kepribadian (syakhsiyah) seorang akhwat yang tercermin dalam caranya berpikir dan bersikap sesuai aturan Islam layak jadi ukuran standar bagi kaum Adam untuk memilih istri. Kalo emang bener mo ngebangun rumah tangga yang sakinah mawahdah, wa rohmah. Tapi bukan berarti kita ngelarang kamu pake pertimbangan fisik lho. Silahkan aja kalo mo pake standar ideal: cantik, kaya, sholihah, dan mau ama kita. Tapi kalo kriteria itu nggak ada, cukup asal mau ama kita, sholihah, kaya dan cantik. Yeee...itu mah sama aja atuh! Ups! Maksute relakanlah predikat sholehah dari seorang wanita yang menerima cinta kita mengalahkan ego kita untuk dapetin yang cantik atau tajir. Yakin deh, selalu ada inner beauty dan kekayaan yang tak ternilai oleh materi pada diri seorang wanita sholehah (pengalaman nih ceritanya, huhuy!). Yes!Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya semata, boleh jadi kecantikannya itu akan membawa kehancuran. Dan janganlah kalian menikahi wanita karena kekayaannya semata, boleh jadi kekayaannya itu akan menyebabkan kesombongan. Tapi nikahilah wanita itu karena agamanya, sesungguhnya budak wanita yang hitam lagi cacat, tetapi taat beragama adalah lebih baik (daripada wanita kaya dan cantik yang tidak taat beragama).” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Allah swt berfirman:“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). ..” (QS an-Nûr [24]: 26). Dari ayat itu, Allah emang Maha Adil. Dia menjanjikan wanita yang baik untuk pria yang baik pula. Sebagaimana layaknya Aisyah r.a. menjadi istri Nabi saw. Pria yang tidak baik untuk wanita yang tidak baik pula. Itu berarti kalo pengen dapetin akhwat yang sholehah, kita juga kudu sholeh dong. Jangan cuma mikirin keinginan diri sendiri. Nggak adil tuh. Mengidamkan akhwat yang baik tapi kitanya sendiri jeblok. Karena kaum hawa juga berhak mendapatkan tipe-tipe primus alias pria mushola yang sholeh. Tul nggak sih?Makanya kita jangan egois. Kita juga punya kewajiban yang sama seperti kaum Hawa untuk memoles kepribadian dan menghiasinya dengan akhlak Islam. Percaya deh, syakhsiyah Islam akan membantu kita untuk lebih bijak dalam mensikapi hidup. Kita jadi punya standar untuk berbuat atau menilai suatu perbuatan. Termasuk dalam memilih istri. Nggak asal nunjuk.

Trus, di mana kita bisa dapetin syakhsiyah Islamiyah?Yang pasti, syakhsiyah Islam nggak dijual bebas di pinggiran jalan, klub malem, pub, atau diskotek. Tapi kita bisa dengan mudah dapetinnya di forum-forum pengajian. Yup, di tempat pengajian kita diperkenalkan lebih dalam dengan Islam dan aturan hidupnya yang sempurna dan cocok buat kita. Ini yang bisa menjadi benih tumbuhnya syakhsiyah Islamiyah. Perlu perawatan yang rutin dengan getol mengkaji Islam jika kita ingin pertumbuhannya sesuai dengan yang diharapkan. Dengan dibubuhi pupuk keikhlasan semata-mata ingin dapetin ridha Allah (bukan cuma pengen dapet calon istri solihah.. ehm..), syaksiyah Islam akan mengantarkan kita pada predikat kemuliaan. Di hadapan manusia, dan yang menciptakan manusia. Bukankah ini yang kita harapkan?

*dikuti dari buletin Studia*

Ikhwan Buaya Darat??

*catatan kecil untuk akhwat buaya laut..hehe*

Jangan terjebak dengan bujuk rayu dunia. Entah sang mantan ngajak balik, or ada ikhwan berbulu domba yang ngajakin kamu pacaran dengan bingkai Islam. Mulutnya manisnya ngajak ta’aruf tapi aktivitasnya nggak beda jauh dengan pacaran. Eh, ternyata karena si ceweknya lemah iman (tentu cowoknya juga dong), mau aja ia nginap berhari-hari di rumah si ikhwan tanpa hajat alias keperluan syar’i yang jelas, misalnya.Meskipun sudah jadi calon suami dan bawa teman sekampung, kamu masih belum boleh tuh nginap di rumahnya. Apalagi pake acara pelesir ke tempat-tempat rekerasi. Duh duh... di mana pemahaman kamu tentang hukum syara’ selama ini? Or jangan-jangan kamu bolos ya waktu pembahasan topik pergaulan dalam Islam? Atau.. memang nggak paham?
Kamu kudu hati-hati, saat ini banyak ikhwan jadi-jadian kayak gini. So, biar kamu nggak terjerumus lagi, niatkan hijrahmu ini karena Allah saja, bukan yang lain. Lalu berkumpullah dengan orang-orang sholeh dalam hal ini akhwat-akhwat sholihah yang menjaga diri dan pergaulan. Dengan berkumpul bersama mereka, akan ada orang yang akan menjaga dan menasihati kamu bila akan salah langkah. Kalo sudah sampe pada tataran ini, kamu kudu introspeksi. Apa yang salah pada dirimu? Kenapa bayangan doi masih menari-nari? Kenapa kenangan itu sulit dihapus dari hati?

Pertama, mungkin saja kamu lagi krisis hati yang bermula dari kekurangdekatan kamu pada Yang Maha Membolak-balik hati. Kamu masih punya sekian banyak waktu luang sehingga terbuka peluang untuk bengong. Padahal yang namanya syaitan itu paling demen masuk pada momen ini. Panjang angan-angan dengan banyak melamun.

Kedua, ganti ‘kacamata’ yang kamu pake. Si mantan boleh jadi adalah seseorang yang terlihat begitu perfect di matamu. Udah cakep, tajir, ramah, baik hati, suka menolong, rajin menabung, patuh pada orang tua, rajin sholat lagi. Bagi yang belum paham hukum pacaran, cowok tipe ini adalah all girls ever want. Jadi bisa aja kamu begitu dengan berdarah-darah saat memutuskannya. Hehehe..biar hiperbolis gitu kedengarannya. Maksudnya, kamu sebetulnya masih sayang sama dia dan nggak ingin pisah darinya. Tapi kesadaranmu terhadap keterikatan pada hukum Allah Swt., bahwa pacaran adalah aktivitas mendekati zina, jauh lebih kamu pilih daripada kelembutan si dia.

Ketiga, bisa jadi kamu ternyata nggak begitu paham konsep jodoh. Kamu mati-matian masih berat sama dirinya meski udah putus. Ada terbersit rasa takut dalam dirimu gimana kalo ternyata si mantan nikah sama cewek lain. Itu artinya, kamu belum benar-benar putus dan mengikhlaskan dirinya pergi. Jadinya, kamu masih ada harap-harap si dia akan datang dan ngajakin kamu merit. Padahal harapan itu jauh panggang daripada api alias sulit terwujud. Lha wong ternyata pacarmu saat ini malah asyik berlumur maksiat dengan punya cewek baru setelah kamu putus.Iman adakalanya bertambah dan berkurang. Ketika imanmu sedang tinggi-tingginya, kamu begitu pasrah dan ikhlas melepaskannya. Tapi ketika iman sedang down, kamu merasa begitu sayang dan ingin kembali padanya. Itu sebabnya ada resep sederhana: iman bertambah jika taat kepada aturan Islam, iman berkurang tentu jika kita maksiat kepada Allah dan RasulNya.
Pilih mana ayo? Orang cerdas, pilih taat syariatNya dong ya. Betul ndak?

Yakinkan dirimu dengan prinsip: “Aku akan baik-baik saja” (meski tanpa si doi). Jangan terlalu memanjakan perasaan. Kenangan itu hadir kalo kamu emang berusaha menghadirkannya. Emang sih, kenangan itu nggak mungkin bisa terhapus dari memori hatimu. Bahkan, ia merupakan bagian dari proses pendewasaan kamu untuk melangkah ke masa depan. Tapi, itu bukan alasan untuk kemudian berlarut-larut dalam kenangan yang tak berkesudahan. Sebaliknya, tanamkan dalam diri bahwa kamu akan menjadi seseorang yang lebih baik dengan menanggalkan masa lalu yang berlumur dosa akibat menjadi aktivis pacaran.

Jangan mengulang kesalahan yang sama ketika kamu sudah meng-azzam-kan diri alias bertekad untuk berubah. Kalo ternyata sikap dan kelakuan kamu masih sama, bukan nama kamu saja yang bakal jelek. Tapi citra muslimah berjilbab dan anak ngaji pun akan tercoreng. Ibarat susu sebelanga, jangan sampai kamu menjadi nila setitik itu.

Pancangkan tekad kuat bahwa kamu nggak akan pernah tergoda lagi untuk ngulangin pacaran. Kamu nggak akan terbuai oleh embel-embel Islam padahal sejatinya adalah maksiat. Dan supaya nggak terjatuh ke lubang yang sama, kamu kudu rajin mencari ilmu tentang batasan pergaulan dalam Islam. Jangan menjadi anak ngaji hanya karena pingin dapat jodoh dari sana. Sesungguhnya setiap amalan dinilai Allah berawal dari niatnya.

Yakinlah kamu akan baik-baik saja kok meski tanpa sang mantan or si ikhwan jadi-jadian. Jodohmu sudah tertulis sejak mula ruhmu ditiupkan. Bahkan Allah telah menjanjikan bahwa laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik dan perempuan yang baik juga untuk laki-laki yang baik. Begitu sebaliknya (coba deh kamu buka al-Quran surat an-Nuur ayat 26). Kamu nggak usah resah dan gelisah masalah jodoh. Toh kita hidup bukan cuma ngurusi masalah satu ini kan? Selama kamu maksimal beikhtiyar dengan jalan yang baik dan benar, jodoh yang datang nanti juga nggak jauh dari kualitasmu. Yakin aja.
*dikutip dari buletin Studia Edisi 310/Tahun ke-7 (11 September 2006)*

Sssttt.. Bocoran Pidato Bush

Berikut bocoran pidato Bush sewaktu briefing di WhiteHouse sebelum berkunjung ke Indonesia nanti.
------------------------------------------------------------------------------------------------
PIDATO BUSH

Ehm ehm...
Kepada yang terhormat Direktur CIA, FBI, Direktur BankDunia, ADB, IMF, CEO Haliburton, Exxon Mobil,Freeport, Bankir2 Internasional, Dan semua yang telah membantu kami membiayai perang Iraq, Afghanistan,serta menyebarluaskan kekuasaan Imperium global, Direktur media dan televisi CNN, ABC, NBC, yang telah membantu propaganda kita, kami ucapkan terima kasih.

Hari ini adalah hari yang sangat penting karena padahari ini saya akan melaporkan keadaan Indonesia, yang dulu kita takuti itu, sekarang sama sekali tak berdaya dihadapan kita.
Kita tidak perlu takut kepada angkatan bersenjata mereka, karena senjata yang mereka gunakan adalah kiriman dari negeri kita, lihatlah ketika kita jatuhkan embargo senjata, tentara-tentara mereka seperti maung ompong ha ha ha ha (hadirin tertawa), yang lebih lucu lagi kemarin presidennya sendiri yang memelas pada kita untuk menghentikan embargo itu... hahaha. (hadirin tertawa).. kasihan-kasihan.

Tak perlu takut pada generasi mudanya, rupanya faham materialisme, budaya konsumtif, hedonisme, individualisme, yang kita ajarkan itu lewat iklan-iklan kita, tayangan-tayangan televisi kita, film-film kita, propaganda-propaganda kita, sudah tertanam pada hati dan pikiran sebagian besar dari mereka, jangankan memikirkan negeri atau umatnya lebih-lebih agamanya, kini mereka hanya memikirkan kesenangan diri mereka sendiri, bayangkan saja negara semiskin itu penduduknya menempati urutan tertinggi dalam korupsi and dalam urusan berbelanja baju ke Singapura, mengalahkan Jepang, Australia, dan China sekalipun. ha ha ha (hadirin tertawa ).

Tak perlu takut tentang pelajar-pelajarnya, karena mahasiswa-mahasiswa terbaiknya selalu kita rekrut dan kita pekerjakan di perusahaan-perusahaan minyak atau tambang kita, dan kita menyuap mereka dengan gaji yang besarnya sama dengan loper koran di negeri kita ha haha. (hadirin tertawa ). Bayangkan orang-orang terbaiknya hadirin.

Tak perlu takut kepada pemimpin politik dan pejabatnya, karena sebagian besar dari mereka adalah orang yang gila jabatan dan sangat mudah untuk disuap,untuk uang dan jabatan, mereka bisa kita minta untukmelakukan apa saja sesuai keinginan kita. Dasar mental koruptor! ha ha ha ha (hadirin tertawa ).

Hutang mereka sudah sangat besar dan hampir mustahil bisa mereka bayar, 22% APBN mereka habis untukmembayar hutang kepada kita, sehingga mengurangi anggaran pendidikan mereka, kesehatan mereka, dan pelayanan sosial mereka. Sehingga di negeri itu banyak penduduknya yang kelaparan, miskin, sakit dan tak mampu berobat, ini merupakan keuntungan bagi kita. Karena semakin lama jika kondisi tidak berubah, maka akan tercipta generasi yang lemah dari negeri itu.Yang tidak akan mampu melawan kita, seperti yang selama ini kita harapkan.

Kekayaan negeri mereka hampir semuanya kita kuasai, lebih dari 96 % ladang minyak mereka telah kita miliki, tambang batu-bara, tembaga, emas, yang beroperasi di negeri itu hampir semuanya adalah milik kita. Lebih dari itu minuman-minuman, makanan-makanan, buku-buku, walau banyak yang ngopi, komputer-komputer, software-software mereka, walau banyak yang ngebajak, bahkan odol dan sabun yang mereka gunakan adalahproduksi perusahaan2 kita.ha ha ha (hadirin tertawa),

....Indonesia merupakan ladang dollar kita yang harus tetap kita pertahankan bagaimanapun caranya, 200 juta lebih penduduk negeri itu merupakan konsumen bagi produk-produk perusahaan kita.

Singkat kata Indonesia telah kalah dari kita baik dari segi ekonomi, militer, politik, budaya, teknologi, dan lain-lain. Untuk menjaga agar kondisi ini tetap berlangsung, maka saya sarankan agar lebih mengefektifkan promosi budaya konsumtif dan hedonisme kepada mereka, kepada agen-agen CIA agar memecah belah , tebarkan kecurigaan dan fitnah di antara mereka, biar mereka terus berkelahi dan tidak punya waktu untuk melawan imperialisme kita, terus rekrut generasi muda terbaiknya agar bekerja untuk perusahaan-perusahaan kita, sehingga tidak akan banyak gerakan yang menentang kita.

Sebelum mengakhiri pidato ini, saya ucapkan terimakasih atas kerja sama yang luar biasa ini, kepada seluruh pihak yang telah ikut serta membantu usaha kita, perusahaan-perusahaan multinasional, televisi dan media masa, Bank Dunia, IMF, CGI, negara-negara Sekutu, Economic Hit Man, Mafia Berkeley, yang terhormat pejabat korup Indonesia. Dan lain-lain, dan lain-lain.

Sekian dan terima kasih.
President USA
George Walker Bush
White House

------------------------------------------------------------------------------------------------
(dari milis ppiindia)

Jomblo? Kenapa Tidak?

Banyak yang mengasosiasikan jomblo sebagai bentuk ketidaklakuan, ketidakjantanan [atau ketidakbetinaan? hehe], atau malah sudah mengalami disorientasi [seksual?]
Dalam film "Jomblo", digambarkan 4 orang laki-laki yang menjomblo karena berbagai alasan. Christian Sugiono beralasan tidak bisa berkomitmen pada perempuan, Ringgo Agus Rahman beralasan tidak bisa menjadi yang terbaik bagi pacarnya, [sori, yg ini namanya terlupa] karena malu mengungkapkan perasaannya pada cewek yang sudah lama ditaksirnya, dan [lagi-lagi namanya gak ingat,..] karena memang tidak laku! Alasan terakhir ini yang [mungkin] menjadi alasan kenapa banyak orang yang menjomblo. Hoho

Tapi ternyata bagi sebagian orang, jomblo adalah perlawanan!
Perlawanan atas kultur budaya dan gaya hidup pesivisme yang sudah sedemikian bebasnya.
Perlawanan atas dorongan dan bujukan setan untuk bermaksiat.
Perlawanan untuk menunjukkan bahwa masih ada orang-orang yang mau hidup diatur oleh aturan dari Allah SWT.

Dan alasan-alasan itulah yang membuat [kadang] mereka dipandang manusia dari planet lain.
Tingkah yang membatasi pergaulan dengan lawan jenis, berusaha menundukkan pandangan terhadap lawan jenis, tidak bersalaman dengan lawan jenis, dan tindakan lainnya yang dianggap "aneh" dan "ekstrimis"

Tindakan itu kemudian membuat logika berpikir. Bukannya manusia lebih suka barang baru daripada barang bekas?
Bagaimana kalau menikah nanti ternyata suami/istrinya adalah "barang bekas"? [saya analogikan non-jomblowan/non-jomblowati dengan barang bekas tanpa bermaksud merendahkan]. Kira-kira mereka lebih suka yang baru atau yang second ya?
Tapi sesuatu mulai berbisik : Bukankah orang kalau membeli barang harus dicoba dulu. Gak mungkin dong beli kucing dalam karung. Kan peraturannya barang yang dibeli tidak dapat ditukar/dikembalikan?
*Benar juga ya? Harus dicoba dulu..*
Logika kembali bernalar. Kalau peraturannya "barang yang dibeli tidak dapat ditukar/dikembalikan", artinya dalam memilih barang harus benar-benar selektif. Harus yang terbaik. Supaya tidak rugi.
Sesuatu berbisik lagi : Nah itu dia! Harus yang terbaik. Harus diseleksi! Makanya dicoba semua sampai dapat yang terbaik.
*Mengangguk*
Logika : Kalau semua sudah diseleksi artinya semua barang sudah dijamah oleh banyak orang [aku, kamu, dan orang lain]. Apa bedanya dengan kue-kue yang dijual di pinggir jalan. Semua orang bisa menyentuh. Lalu dibeli. Tapi pernahkah terpikir kalau tangan orang-orang yang menyentuh itu steril? Bukankah kue-kue itu jadinya tidak segar lagi?
Jalan terus saja. Nanti kalau sudah waktunya, baru beli kue. Beli yang baru, tidak terjamah. Supaya adil, jangan pernah menyentuh kue-kue lain. Sama-sama steril kan?
*Kedudukan sekarang : Logika vs Sesuatu = 3-2*

++jomblo adalah sebuah pilihan. sulit atau mudah, itu relatif. tapi keterikatan pada aturan, itu pasti++

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah
buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki
yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). ..”
(QS an-Nûr [24]: 26)

"Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan menumbuhkan kemunafikan dalam hati,
bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggaman-Nya, sesungguhnya Alquran dan dzikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan." (HR Ad-Dailami).

Terlena dalam hiburan. Ya, virus itu belum bisa sepenuhnya saya vaksinasi ."Trio" mp3, film, game masih merupakan "isu utama" dalam harddisk 40 GB ku. [Sependek] pengetahuanku, Islam tidak melarang untuk "sedikit" bersenang-senang asalkan sesuai proporsinya. Tapi justru itu yang menjadi bumerang bagi saya, [bukan bermaksud justifikasi ataupun membagi perasaan bersalah] dan setidaknya kebanyakan kaum muslim lainnya. Kesadaran untuk mengurangi kesenangan. Bukannya mengurangi, malah yang terjadi sebaliknya. Menambahkan dan menjadikan "prioritas utama".

Lihatlah konser-konser musik
Lihatlah twenty-one di hari senin (pemburu nomat *.*)
dan bandingkan dengan mushala kecil dalam mal
atau masjid besar di dekat mal

Tulisan ini tidak dibuat untuk "menceramahi" orang lain. Justru untuk memacu diri saya pribadi untuk menyadari bahwa kesenangan juga
perlu "sedikit dibatasi"

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna." (QS Al-Mu'minuun: 1-3).

"Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan beramal shaleh. Dan saling menasihati dalam kebenaran serta saling menasihati dalam kesabaran." (QS Al-Ashr: 1-3)

Ya Allah jika memang kesenangan itu adalah ujian bagiku, mudahkanlah aku menghadapinya.

Mari Bergosip

sambil menunggu internet kampus yg lemotttt :.

rencananya mau posting tulisan sendiri.. [hehe newbie ^.^] tapi filenya terlupa .. ^^=O
yahh daripada gak da postingan, mending mengghibah internet di kampus ini..
yukkk *jangan membayangkan amingwati..*

baru masuk ke labkom lagi setelah [kayaknya] satu semester. lama gak ke labkom karena sempat (break dulu ceritanya, mw liat blogku dah
terbuka blom.. whoaaaa.. belum terbuka !, OK lanjut ceritanya) kehilangan pulsa yg lumayan. dulu jaman2 mati lampu, klo pake inet trus
PLN [katanya sih beban overload.. tp kok gak percaya y] mutus listrik, kompie di labkom jg ikut putus, ehh pulsanya jalan truss

jadi bentuk resistensi nya yahh "mogok" ke labkom.

tp kayaknya pke inet kampus bikin tekanan darah meninggi.
sudah ding mw cabut ke warnet

lama...aaaaaaaa

hottie makassar

*seneng.. ujian IKM ditunda..cihuyy*

gerah, kesan makassar akhir-akhir ini. baca di koran, suhu kota ini dah 37 derajat C.
hoahhhh.. ngadem di warnet [sayang AC warnetnya gak ngefek..]

kantong jebol untuk blog ini .. T_T

lumayan lama ngoprek inet bwat cari template
hasilnya ya gini.. [kacangan y.. ]
maklum y newbie

6 Miliar Hanya Untuk 6 Jam?



Pemkot Bogor menyiapkan dana 6 miliar untuk menyambut Presiden Bush di Istana Bogor akhir November ini. Langkah sia-sia di tengah anjuran hidup sederhana (Hidayatullah.com)

Wow.. 6 miliar? Hmm..Bush-ettt
Selamat datang di negeri jajahan anda, Mr. Bush!