Kapitalis Bertopeng

“Lama-lama saya berpikir, I wish saya dapat menurunkan harga..” (Mari Elka Pangsetu, Menteri Perdagangan)

Ya, anda bisa, Bu. Masalahnya, adalah anda, dan bos anda dibelakang, tak mau. Tak mau berpikir panjang, bahwa masih ada sumber daya kita yang bisa dipakai untuk mensejahterakan rakyat, malah anda dan bos anda lebih memilih menyewakan tambang emas dengan harga yang jauh dibanding keuntungan yang penyewa itu dapatkan. Bukankah New York dibangun dari Freeport?

Dengan angkuhnya, anda dan teman-teman anda, mengumumkan kenaikan BBM, yang membuat harga-harga malah naik duluan sebelum malam sial itu. Membuat tarif angkutan naik hingga 50%, hingga saya harus membayar hampir dua kali lipat dari biasanya. Membuat beban hidup kami semakin menghimpit, hingga banyak yang menjadi gila. Dan anda, tentunya bos anda juga, memberikan kompensasi bagi sebagian dari kami, yang anda bilang cukup untuk mengimbangi kenaikan harga. Coba kita balik, bagaimana kalau anda meninggalkan rumah mewah anda, mobil keluaran terbaru yang anda koleksi di garasi, dan menjelma menjadi sebagian dari kami. Terimalah dana BLT, dan rasakan hidup dengan seadanya, dan kami yakin, anda juga bisa gila karena tekanan itu.

Anda dan Bos anda, menjadi boneka kapitalis. Boneka yang bisa digerakkan untuk kepentingan kapitalis. Atau malah anda dan bos anda telah ikut menjelma menjadi kapitalis bertopeng pemerintah?

0 Response to "Kapitalis Bertopeng"

Post a Comment

Komentar, Bukan Spam ;)